Sabtu, 19 Maret 2011

Jaringan Ikhwah Liberal


Dari obrolan dengan seorang ikhwah di suatu malam, tibalah obrolan kami ke arah sebuah frase bernama JIL, alias Jaringan Ikhwan Liberal yah, mungkin agak aneh juga sih, tapi kalo dipikir2 lebih lanjut bisa ada
benarnya juga, meski nggak secara keseluruhan.

contohnya, kata beliau,
1.       sudah meninggalkan ghadhdhul bashar karena katanya kurang membaur,
2.      nggak pacaran tapi punya gebetan,
3.      snobbies,
4.      lebih lancar kalo muroja’ah. lagunya paris hilton, judika, agnes monica, terry, nidji, linkin park, good charlotte, sampai samson n dewo nineteen ketimbang muraja’ah Al-Qur’an, yaumiyahnya amburadul acakadut badut,
5.      manajemen ‘afwan’ yang keterlaluan,
6.      males mbina,
7.      kapok syuro karena pendapatnya tidak diakomodir,
8.     kebanyakan komen daripada eksyen,
9.      demen banget nonton ndeso wal katro atau siaran langsung bola tengah
pagi ketimbang mengkaji islam (bukan berarti nggak bolah sama sekal tapi setidaknya ada keadilan lah),
10.  dikotomi dakwah dengan politik,
“Ane mau liqo tapi nggak mau terikat dengan tanzhim/ masalah partai (seolah2 dakwah adalah miliknya), dll (na’udzubillah) dan obrolan yang berakhir menjelang tengah malam itu, tertariklah satu simpul yang sama2 kami sepakati bahwa, “Memang perjalanan kita masih panjang
dan tugas kita masih banyak”. “…maka kelak Allah akan mendatangkan
satu kaum yang dicintai dan mencintai Allah, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang2 muknmin, bersikap keras terhadap orang-orang kafir. Yang berjihad di jalanNya dan tidak takut terhadap celaan dan yang suka
mencela…(QS. Al-Maidah : 54)”


“Jika Allah menghendaki, Niscaya Dia akan membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru ( untuk menggantikan kamu). Yang demikian itu tidak sulit bagi Allah” (QS. Al-Fatir : 16-17…)

***
Artikel ini dari buletin friendster seorang kawan. Ada benernya juga tuh?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar